Ternak Ayam ~ Penetasan telur ayam dapat dilakukan dengan induk ayam atau dengan mesin penetas. Biasanya ayam mengerami sebanyak 7-8 butir tergantung besar kecilnya ayam. Tempat yang dipakai berupa kotak atau keranjang dengan alas jerami. Kotak ini ditempatkan ditempat yang gelap disudut kandang. Ayam yang baik untuk mengeram adalah yang besar dan mempunyai bulu yang banyak. Ayam leghorn sudah tidak bisa mengeram oleh karena penjinakan yang terlalu mendalam. Gangguan yang bisa terjadi oleh karena adanya kutu-kutu dan tikus.
Penetasan Dengan Mesin
Kalau dengan induk ayam hanya 10 butir telur, tetapi dengan mesin penetas dapat lebih banyak pada waktu sekaligus. Agar penetasan dengan mempergunakan mesin ini dapat berhasil dengan baik maka harus diketahui prinsip pengeraman.
Dasar-Dasar Pengeraman :
- Lama periode pengeraman
- Perkembangan janin (embrio) ayam selama dierami.
- Keadaan anak ayam saat menetas
- Peristiwa-peristiwa hidup (faal) dari janin, (pernapasan, metabolism, kematian selama berkembang dan posisi telur).
- Faktor physis : posisi dan pemutaran telur, temperatur, ventalisasi dan kelembaban.
Lama Pengeraman
Lama pengeraman normal rata-rata 21 hari. Ayam leghorn menetas beberapa jam lebih dahulu dari pada ayam berat seperti Plymouth Rock, Red.
Faktor-Faktor Physis Yang Perlu Diperhatikan
Kedudukan/posisi telur
Pada pengeraman ini telur diletakkan dalam tempat telur dalam posisi yang miring dengan ujung yang tumpul disebelah atas agar supaya kepala dalam posisi normal (kepala ke ujung yang tumpul, kepala sebelah kanan dari tubuh, paruh dibawah sayap ujung paruh kea rah ruang hawa). Dengan ujung tumpul ke atas maka lebih banyak telur yang dapat diletakkan
Pemutaran Telur
Pemutaran telur beberapa kali selama penetasan perlu untuk menghindari perlekatan embrio dengan kerabang terutama pada fase-fase permulaan penetasan dan untuk mencegah perlekatan antara kuning telur dan allantois (kandung kemih) pada akhir penetasan. Pemutaran telur sebanyak delapan kali sehari akan memberikan hasil yang baik. Pemutaran lebih banyak diperlukan pada permulaan setengah fase penetasan dari pada masa selanjutnya.
Temperatur
Temperatur sepuluh hari pertama 101,5 F, hari berikutnya 102,5 F. apabila temperatur sangat tinggi menyebabkan naiknya kecepatan pertumbuhan embrio berakibat kenaikan pelepasan CO 2 yang dapat menimbulkan kematian. Kalau temperatur terlalu rendah pertumbuhan lambat dan pengeluaran CO 2 sedikit. Yang penting pada hari ke 2 dan ke 3 bila temperatur terlalu rendah menyebabkan kematian embrio. Pada waktu-waktu tertentu telur perlu didinginkan sehari 15 menit.
Lama pengeraman normal rata-rata 21 hari. Ayam leghorn menetas beberapa jam lebih dahulu dari pada ayam berat seperti Plymouth Rock, Red.
Faktor-Faktor Physis Yang Perlu Diperhatikan
Kedudukan/posisi telur
Pada pengeraman ini telur diletakkan dalam tempat telur dalam posisi yang miring dengan ujung yang tumpul disebelah atas agar supaya kepala dalam posisi normal (kepala ke ujung yang tumpul, kepala sebelah kanan dari tubuh, paruh dibawah sayap ujung paruh kea rah ruang hawa). Dengan ujung tumpul ke atas maka lebih banyak telur yang dapat diletakkan
Pemutaran Telur
Pemutaran telur beberapa kali selama penetasan perlu untuk menghindari perlekatan embrio dengan kerabang terutama pada fase-fase permulaan penetasan dan untuk mencegah perlekatan antara kuning telur dan allantois (kandung kemih) pada akhir penetasan. Pemutaran telur sebanyak delapan kali sehari akan memberikan hasil yang baik. Pemutaran lebih banyak diperlukan pada permulaan setengah fase penetasan dari pada masa selanjutnya.
Temperatur
Temperatur sepuluh hari pertama 101,5 F, hari berikutnya 102,5 F. apabila temperatur sangat tinggi menyebabkan naiknya kecepatan pertumbuhan embrio berakibat kenaikan pelepasan CO 2 yang dapat menimbulkan kematian. Kalau temperatur terlalu rendah pertumbuhan lambat dan pengeluaran CO 2 sedikit. Yang penting pada hari ke 2 dan ke 3 bila temperatur terlalu rendah menyebabkan kematian embrio. Pada waktu-waktu tertentu telur perlu didinginkan sehari 15 menit.
loading...
0 Response to "Proses Penetasan Telur Ayam"
Post a Comment