Cara Budidaya Ayam Lokal

Ternak Ayam ~ Ayam kampung sudah dibudidayakan sejak lama oleh masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di pedesaan dan di daerah-daerah pinggiran kota (sub urban). Pemeliharaan pada umumnya secara diumbar di halaman dan di kebun sekitar rumah. Sebagian kecil masyarakat mengusahakannya secara semi intensif dan intensif. Permasalahan utama dalam budidaya ayam kampung secara intensif adalah mahalnya harga pakan yang memenuhi syarat kebutuhan ayam untuk tumbuh secara maksimal, sementara produktifitas rendah. Permasalahan lain adalah sulitnya memperoleh bibit yang unggul, karena memang belum banyak yang mengusahakan bibit ayam lokal dalam jumlah besar.


Bagaimanapun juga beragam kondisi dan situasi lingkungan rumah, selama masih ada lahan di sekitar rumah yang dapat dimanfaatkan untuk memelihara ayam, kita dapat mengusahakannya dengan berbagai sistem, selama kita mempunyai keinginan dan menyediakan waktu dan tenaga untuk memelihara ayam-ayam kita. Berikut Tata Cara Pemeliharaan Ayam dengan cara diumbar di halaman rumah :

Himbauan pemerintah kepada masyarakat untuk mengandangkan ayam-ayamnya, ternyata tidak dapat dipenuhi seluruhnya, karena pertimbangan biaya pakan. Oleh karena itu sistem pemeliharaan secara diumbar di halaman masih banyak ditemui di lingkungan pedesaan. Sistem pemeliharaan dengan diumbar merupakan sistem yang sangat sederhana tanpa terlalu banyak pasokan (input) produksi terutama pakan, karena ayam dapat memperoleh sendiri pakannya dari lahan umbarannya. Kelemahan dari sistem ini adalah keamanan dari predator dan penyakit disebabkan terjadinya kontak dengan berbagai macam ayam yang ada di umbaran. Sistem ini merupakan sistem yang diadopsi oleh kebanyakan masyarakat di pedesaan, bahkan di sekitar pinggiran kota (sub urban) masih dapat kita temukan masyarakat memelihara ayam Kampung dengan sistem ini. Beberapa hal yang mungkin harus diperhatikan dalam memulai usaha tani ayam kampung dengan sistem diumbar adalah :
  • Lingkungan, Apabila kita tinggal di pedesaan dengan lingkungan halaman, kebun dan sawah yang masih relatif luas, maka pemeliharaan sistem diumbar masih memungkinkan, selama ayam-ayam tidak mengganggu tanaman pekarangan, kebun maupun padi di sawah. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang dapat menyediakan pakan (biji-bijian seralia, rumput, serangga, cacing, kodok kecil dan sebagainya) sepanjang hari.
  • Bibit Ayam, Untuk unit terkecil satu keluarga kecil yang sudah disibukan dengan pekerjaan usahatani tanaman pangan, Paling sedikit 5 ekor ayam betina dewasa muda baru bertelur sekali, umur 7-9 bulan, sehat, lincah, penampilan tegap, bulu halus mengkilap, mata bening dan bulat, tidak suka mematok betina lain (kanibal) dan tidak pernah terserang penyakit menular. Paling sedikit 1 ekor jago dewasa mampu kawin berumur 1-2 tahun, sehat, lincah, penampilan tegap, bulu halus mengkilap mata bening dan bulat, tidak mematok betina didekatnya dan tidak pernah terserang penyakit menular. Bibit ayam yang idealnya dapat diperoleh dari tetangga (kalau ada) agar sudah terbiasa dengan lingkungan baru di halaman kita. Namun apabila diperoleh jauh, dari pasar misalnya, maka diperlukan beberapa penanganan persiapan sebelum dilepas. Penanganan ini sangat dianjurkan selain untuk memperkuat ketahanan tubuh ayam, juga untuk mencegah penularan penyakit terhadap lingkungan baru.
  • Perkandangan, Untuk ayam-ayam yang diumbar, sebaiknya disediakan kandang tempat berteduh dari terik matahari, guyuran air hujan dan bermalam. Ukuran kandang tergantung jumlah ayam dan luasan lahan tersedia. Kandang tersebut terbuat dari dinding bambu dengan atap rumbia, genteng atau seng, kemudian diberi pintu yang dilengkapi dengan kunci. Sangkar tempat bertelur dan mengeram berdiameter 40 cm harus disediakan cukup untuk sejumlah ayam induk yang dipelihara; terlindung dari air hujan dan terik matahari. Lantai sangkar biasanya diisi dengan tangkai padi kering atau rumput kering.
  • Pakan Dan Air Minum, Ayam-ayam yang diumbar biasanya tidak pernah diberi pakan khusus karena diharapkan pakan diperoleh dari sekitar lahan umbaran, namun apabila ada modal, pemberian pakan sederhana di pagi hari sangat baik. Pakan yang sering diperoleh di lahan umbaran terdiri dari sisa-sisa bijian seperti gabah, beras, jagung, nasi bekas, serangga, cacing, kodok, rumput. Adapun yang biasa diberikan hanyalah sisa-sisa dapur dan kalau ada diberi seduhan dedak padi halus bercampur menir. Air minumpun untuk sistem pemeliharaan umbaran praktis tidak pernah disediakan, karena ayam-ayam dapat mencari sendiri sesuai dengan kebutuhan. Penyediaan air tawar bersih disekitar kandang sangat dianjurkan terutama pada cuaca terik.
  • Cara Pemeliharaan, Untuk memudahkan pengenalan, ayam-ayam sebaiknya diberi tanda atau biasanya kita mengenali dari ciri-ciri tampilannya. Meskipun sedikit sekali pasokan (input) yang disediakan untuk kehidupan ayam kampung diumbaran, perlindungan terhadap cuaca dingin, hujan dan/ atau terik matahari perlu dilakukan untuk mempertahankan daya tahan tubuh ayam, sehingga tidak mudah sakit atau mati, karena sakit dan kematian ini merupakan faktor yang sangat merugikan mengingat jumlah pemilikan relatif sedikit.
loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Cara Budidaya Ayam Lokal Silahkan baca artikel Ternak Ayam Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Cara Budidaya Ayam Lokal Sebagai sumbernya

0 Response to "Cara Budidaya Ayam Lokal"

Post a Comment

Cara Beternak Lainnya