Ternak Ayam ~ Secara sepintas memelihara ayam kampung tidak banyak peranannya dalam kehidupan masyarakat tani di pedesaan. Hal itu disebabkan oleh rasa pesimistis sebagai akibat ayam selalu mendapat ancaman penyakit tetelo (ND) dan umumnya tujuan memelihara ayam hanya untuk tabungan hewan kesayangan. Hal itu terbukti walaupun jumlahnya sudah cukup banyak jarang sekali ayam dipotong untuk dimakan sendiri dan hanya kalau betul-betul memerlukan uang ayam baru dijual.
Beberapa cara pemeliharaan ayam kampung berdasarkan pengalaman dibeberapa daerah adalah sebagai berikut:
Pemeliharaan Cara Alamiah
- Ayam dipelihara dengan cara dilepas begitu saja untuk mencari makan sendiri
- Sarang untuk induk bertelur dibuat seperti kerucut agar daya tetas telur yang dierami tinggi.
- Induk ayam bertelur 3 kali setahun, rata-rata 13 butir telur setiap kali masa bertelur
- Biasanya petani hanya mengeramkan telur ayamnya rata-rata 10 butir selebihnya 3 butir tidak dapat ditetaskan busuk.
- Setiap induk hanya menghasilkan 30 ekor anak ayam per tahun
- Dengan cara pemeliharaan ini kematian anak ayam, masih cukup tinggi oleh berbagai sebab seperti serangan penyakit tetelo, serangan binatang buas, kedinginan dan kecelakaan. Kematian anak ayam dapat mencapai 50% atau lebih, sehingga yang selamat menjadi besar hanya sedikit.
Cara pemeliharaan seperti ini tidak banyak memberikan keuntungan. Oleh karena itu, perlu diperbaiki.
Pemeliharaan Cara Sederhana
Cara ini mirip dengan cara alamiah. Bedanya cara ini perlu ada kandang untuk istiharat dan pengaman di waktu malam hari. Induk ayam yang baru menetaskan dan anaknya dipelihara dalam satu kurungan dan diberi makan kurang lebih selama 2 minggu sambil menunggu anak ayam berbulu lengkap dan kuat kondisi badannya. Hal ini untuk mencegah kematian.
- Dengan cara ini anak ayam dapat selamat sampai dewasa, sekitar 80% - 90% dari resiko kematian menjadi berkurang.
- Induk ayam dibiarkan mengerami telurnya dan mengasuh anaknya. Dalam 1 tahun masa bertelurnya menjadi 3 kali.
- Dengan jumlah telur yang dieramkan hanya 10 butir setiap kali masa bertelur dan resiko kematian kecil dalam 1 tahun setiap ekor induk akan menghasilkan ayam setiap potong atau siap jual sebanyak 24-27 ekor dan telur yang dikonsumsi atau dijual 9 butir.
Pemeliharaan Cara Semi Intensif
- Caranya sama dengan cara sederhana, perbedaannya induk tidak mengasuh anaknya, tetapi begitu anak ayam selesai ditetaskan langsung dipisahkan dari induknya dan dipelihara atau dibesarkan dengan induk buatan selama kurang lebih 2 minggu.
- Induk buatan dapat berupa kurungan, yang terbuat dari seng/tripleks dengan pemanas bola lampu. Selama dalam kurungan atau indukan, anak ayam diberi makan dan minum. Setelah 2 minggu, anak ayam dilepaskan untuk mencari makan dialam bebas.
- Induk ayam perlu dimandikan paling tidak 1 minggu sekali, terutama setelah menetaskan telurnya.
- Dengan cara ini induk akan cepat bertelur lagi, dan 1 tahun dapat bertelur sebanyak 6 kali. Berarti tiap induk per tahun menghasilkan 48 - 54 ekor ayam siap potong siap jual dan 18 butir telur siap dikonsumsi atau dijual.
Pemeliharaan Cara Intensif
- Ayam dipelihara dalam kandang atau halaman yang dipagar keliling dan tidak dibiarkan lepas untuk mencari makan sendiri.
- Ayam diberi makan campuran konsentrat dan dedak atau jagung atau jenis lainnya dalam perbandingan tertentu.
- Cara ini lebih banyak membutuhkan modal dan menyita waktu untuk memberi pakan dan minum.
- Ayam dapat dipelihara dalam jumlah sangat besar.
- Biaya produksi, seperti pakan, obat-obatan, dan kadang-kadang tenaga cukup besar.
- Tanah untuk kandang/pemeliharaan harus tersedia.
- Untung dan ruginya bergantung pada perimbangan biaya produksi dan harga jual.
0 Response to "Cara Pemeliharaan Ayam Kampung"
Post a Comment