Mengenal Tindakan Pencegahan Hama Kutu Ayam ~ Kutu merupakan ektoparasit yang sering ditemukan pada burung, termasuk ayam. Kutu ayam tergolong ordo Mallophaga, yaitu kutu yang mengunyah. Kutu tersebut terjadi karena adanya mandibula yang tergolong jenis pengunyah, yang terletak di bagian ventral kepala, metamorfosis yang tidak sempurna, tidak mempunyai sayap, tubuh yang pipih di bagian dorso-ventral, dan adanya antene pendek yang mempunyai 3-5 segmen. Mallophaga mempunyai kepala lebar (paling sedikit sama lebar dengan toraks) dan mandibula yang mengeras dan berpigmen.
Sekitar 40 spesies kutu pengunyah telah diidentifikasi, namun hanya beberapa spesies kutu yang sering ditemukan pada unggas peliharaan. Unggas biasanya menjadi hospes beberapa jenis kutu pada waktu yang bersamaan. Kutu dari spesies unggas tertentu dapat ditemukan pada jenis unggas yang lain melalui kontak fisik secara langsung.
Beberapa spesies kutu yang penting pada ayam adalah kutu pada kepala (Cuclotogaster heterographa), kutu bulu halus (Goniocotes gallinae), kutu ayam coklat (Goniodes dissimilis), kutu sayap (Lipeurus caponis), kutu tubuh (Menacanthus stramineus) yang ditemukan pada ayam, kalkun dan ayam mutiara, dan kutu tangkai bulu (Menopon gallinae) yang ditemukan pada ayam dan ayam mutiara.
Kutu mempunyai 3 bagian tubuh yang berbeda (sama dengan semua jenis Insecta), yaitu kepala, toraks (dada), dan perut. Insecta (insekta) mempunyai 3 pasang kaki yang melekat pada toraks. Berbagai jenis insekta mempunyai sayap, namun kutu tidak mempunyai sayap. Kutu berbadan pipih, mempunyai 6 kaki, dua cakar dan kepala berbentuk bulat. Mulut yang mempunyai gigi terletak pada bagian ventral kepala. Kutu betina dapat menghasilkan 50-300 telur pada bulu dari hospes. Waktu yang dibutuhkan sejak menetas sampai menjadi dewasa sekitar 4-6 minggu dan dapat menghasilkan beberapa generasi selama satu tahun.
Kutu dapat berpindah dari ayam yang satu ke ayam lainnya, jika ayam-ayam tersebut dipelihara pada kandang yang sama. Kutu jarang ditemukan pada peternakan ayam yang intensif.
Diagnosis infestasi kutu pada ayam didasarkan atas adanya kutu yang berwarna kecoklat-coklatan pada kulit atau bulu ayam. Panjang kutu pada unggas peliharaan bervariasi 1-6 mm. Kutu biasanya menghabiskan seluruh waktu hidupnya pada hospes. Telur akan diletakkan (melekat) pada bulu dan biasanya dalam bentuk bergerombol serta membutuhkan waktu 4-7 hari untuk menetas. Waktu hidup normal kutu dapat mencapai beberapa bulan, namun di luar tubuh hospes, kutu hanya dapat hidup selama 5-6 hari.
Kutu ayam biasanya makan ketombe kering, bulu atau kulit yang mengelupas. Beberapa spesies kutu, misalnya Menacanthus stramineus mengkonsumsi darah dngan cara menusuk tangkai bulu yang baru tumbuh atau daerah kulit yang mengalami iritasi. Iritasi yang terus menerus pada kulit akan menyebabkan ayam menjadi tidak tenang dan dapat mengakibatkan kelemahan umum. Ayam biasanya menggaruk dan mematuk kutu atau kulit yang mengalami iritasi. Kutu bulu dapat menyebabkan bulu menjadi kering dan berdiri.
Ayam yang terserang kutu dapat mengalami penurunan produksi telur sebesar 10%, bahkan pada infestasi berat penurunan produksi telur dapat mencapai 20%. Infestasi kutu yang berat dapat juga mempengaruhi konsumsi pakan dan selanjutnya dapat mengakibatkan penurunan berat badan pada ayam.
Kutu tidak bersifat sangat patogenik pada ayam dewasa, tetapi anak ayam yang terserang oleh kutu dapat mengalami kematian. Kutu dapat menimbulkan iritasi pada ujung saraf sehingga menyebabkan ayam tidak tenang. Infestasi kutu biasanya ditemukan bersamaan dengan manifestasi gangguan kesehatan, misalnya helmintiasis, penyakit infeksius, malnutrisi, dan sanitasi yang kurang memadai.
Pengendalian kutu membutuhkan pemberian insektisida yang aman untuk ayam. Pengobatan biasanya dilakukan dengan interval 7-10 hari dan biasanya obat yang diberikan hanya efektif untuk kutu dewasa dan muda. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengobatan ulangan diperlukan untuk membasmi kutu yang baru berkembang setelah pengobatan yang pertama.
Sanitasi yang ketat pada kandang ayam perlu dilakukan untuk menghilangkan bulu atau bahan lain yang menjadi sumber kutu. Pengamatan terhadap adanya kutu pada ayam perlu dilakukan secara periodik untuk mencegah agar infestasi kutu tidak meluas pada seluruh ayam dalam kandang. Pengobatan dengan insektisida akan lebih efektif jika infestasi kutu masih ringan dan hanya menyerang sejumlah kecil ayam dalam suatu populasi tertentu.
Sumber : Google Books
loading...
0 Response to "Mengenal Tindakan Pencegahan Hama Kutu Ayam"
Post a Comment